5/07/2014

International Standard Book Number (ISBN)

ISBN adalah singkatan dari International Standard Book Number atau Sistem Nomor Buku Standar Internasional. ISBN diperuntukkan bagi buku-buku yang dapat diterapkan pada setiap bahan yang dikeluarkan oleh suatu penerbit atau yang dikumpulkan oleh perpustakaan. Tujuannya adalah untuk mengkoordinasikan dan menstandardisasikan pemakaian nomor-nomor buku secara internasional. Sehingga suatu ISBN menunjukkan satu judul atau satu edisi dari satu penerbit tertentu. ISBN adalah nomor pengenal khusus yang dapat dipakai secara internasional bagi pelayanan bibliografis dengan tape magnetis dan juga dalam pertukaran data. Sistem ISBN diciptakan di Britania Raya pada tahun 1966 oleh seorang pedagang buku dan alat-alat tulis W. H. Smith dan mulanya disebut Standard Book Numbering atau SBN (digunakan hingga tahun 1974). Sistem ini diadopsi sebagai standar internasional ISO 2108 tahun 1970. Pengidentikasi serupa, International Standard Serial Number (ISSN), digunakan untuk publikasi periodik seperti majalah. ISBN diperuntukkan bagi penerbitan buku. Nomor ISBN tidak bisa dipergunakan secara sembarangan, diatur oleh sebuah lembaga internasional yang berkedudukan di Berlin, Jerman. Untuk memperolehnya bisa menghubungi perwakilan lembaga ISBN di tiap negara yang telah ditunjuk oleh lembaga internasional ISBN. Perwakilan lembaga internasional ISBN di Indonesia adalah Perpustakaan Nasional yang beralamat di Jalan Salemba, Jakarta. Nomor ISBN dapat diperoleh dengan menghubungi Perpustakaan Nasional dengan cara datang langsung atau melalui Faksimil dengan ketentuan: 1. Mengirimkan atau membawa surat permohonan yang berisi judul buku beserta sinopsis buku yang akan diterbitkan. 2. Membayar biaya administrasi Rp. 25.000/judul buku. Proses untuk memperoleh nomor ISBN tidaklah rumit, terlebih bila datang sendiri ke Perpustakaan Nasional hanya memerlukan waktu beberapa jam. ISBN terdiri dari 10 digit nomor dengan urutan penulisan adalah kode negara-kode penerbit-kode buku-no identifikasi. Namun, mulai Januari 2007 penulisan ISBN mengalami perubahan mengikuti pola EAN, yaitu 13 digit nomor. Perbedaannya hanya terletak pada tiga digit nomor pertama ditambah 978. Jadi, penulisan ISBN 13 digit adalah 978-kode negara-kode penerbit-kode buku-no identifikasi. Awalan ISBN untuk Negara Indonesia adalah 979 dan 602. Contoh pola ISBN untuk buku-buku di Indonesia: 978-979-penerbit-kode buku-no identifikasi 978-602-penerbit-kode buku-no identifikasi 979-979-penerbit-kode buku-no identifikasi 979-602-penerbit-kode buku-no identifikasi Catatan: 2 pola akhir belum digunakan dan akan digunakan apabila prefiks 978 sudah penuh. Hal ini berlaku untuk semua negara dimana prefiks awal 979 menggantikan penempatan prefiks 978. etiap ISBN terdiri atas sepuluh angka / bilangan, yang terbagi dalam empat kelompok, misalnya : ISBN 0 553 13030 7 0 = pengenal kelompok 553 = prefiks / pengenal penerbit 13030 = nomor judul 7 = angka pengecek http://adf.ly/6876906/maski-azizah

0 komentar:

Posting Komentar